![]() |
Mengungkap 10 Tradisi Unik di Jepang yang Akan Membuat Kamu Terpukau (Foto: Freepik) |
ANIMEBLOG.BIZ.ID - Jepang adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi unik yang telah diwariskan selama berabad-abad. Beberapa di antaranya mungkin terdengar biasa bagi masyarakat Jepang, tetapi bagi orang luar, tradisi-tradisi ini bisa terlihat sangat unik, menarik, bahkan terkadang mengejutkan.
Jika kamu penasaran dengan berbagai kebiasaan khas yang hanya bisa ditemukan di Negeri Sakura, berikut adalah 10 tradisi unik Jepang yang akan membuat kamu terpukau!
1. Seijin Shiki – Perayaan Kedewasaan
Di Jepang, usia 20 tahun menandakan bahwa seseorang telah dianggap dewasa secara hukum. Untuk merayakan momen ini, diadakan sebuah upacara yang disebut Seijin Shiki atau Coming of Age Ceremony setiap bulan Januari, tepatnya pada hari Senin kedua.
Pada hari istimewa ini, para pemuda dan pemudi mengenakan pakaian tradisional seperti kimono (untuk perempuan) dan hakama (untuk laki-laki), lalu menghadiri upacara resmi di balai kota. Setelah itu, mereka biasanya pergi ke kuil untuk berdoa, sebelum akhirnya merayakan hari spesial mereka dengan pesta bersama teman-teman.
Tradisi ini bukan hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan hidup yang lebih bertanggung jawab di masyarakat.
2. Setsubun – Ritual Mengusir Roh Jahat dengan Kacang
Setiap awal Februari, masyarakat Jepang merayakan Setsubun, sebuah festival yang menandai pergantian musim dari musim dingin ke musim semi. Salah satu bagian paling menarik dari festival ini adalah tradisi mame-maki, yaitu melempar kacang kedelai panggang ke luar rumah atau ke arah seseorang yang memakai topeng oni (iblis) sambil berteriak, "Oni wa soto! Fuku wa uchi!" (Iblis keluar! Keberuntungan masuk!).
Tujuan dari ritual ini adalah mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan ke dalam rumah. Selain itu, ada juga kebiasaan makan ehō-maki, yaitu sushi gulung panjang yang dimakan dalam satu gigitan sambil menghadap arah keberuntungan yang berubah setiap tahunnya.
3. Hanami – Piknik Menikmati Keindahan Bunga Sakura
Saat musim semi tiba, Jepang berubah menjadi lautan bunga sakura yang indah. Tradisi hanami, yaitu menikmati keindahan bunga sakura, sudah dilakukan sejak zaman Heian (794-1185).
Selama periode ini, orang-orang berkumpul di taman bersama keluarga, teman, atau rekan kerja untuk mengadakan piknik di bawah pohon sakura. Mereka membawa makanan khas seperti bento, dango, dan sake untuk dinikmati sambil mengagumi keindahan bunga yang hanya mekar dalam waktu singkat.
Hanami bukan hanya sekadar menikmati pemandangan, tetapi juga momen refleksi tentang kehidupan yang singkat namun indah, seperti kelopak sakura yang berguguran.
4. Shinto Wedding – Pernikahan Sakral di Kuil Shinto
Di Jepang, selain pernikahan bergaya Barat, banyak pasangan yang memilih untuk mengadakan pernikahan tradisional Shinto. Upacara ini berlangsung di kuil Shinto dengan prosesi yang sangat sakral dan penuh simbolisme.
Pengantin perempuan biasanya mengenakan kimono putih bernama shiromuku, melambangkan kemurnian, sedangkan pengantin laki-laki memakai hakama hitam. Mereka akan menjalani upacara penyucian, bertukar cincin, dan meminum sake dalam ritual san-san-kudo, yang berarti "tiga tegukan dalam tiga putaran", melambangkan persatuan jiwa mereka.
Pernikahan Shinto ini memberikan nuansa yang sangat berkelas dan tradisional, menunjukkan bagaimana Jepang tetap menjaga warisan budayanya dalam momen penting kehidupan.
5. Chado – Seni Upacara Minum Teh
Jepang memiliki filosofi unik dalam menyajikan dan menikmati teh yang disebut chado atau sado. Ini bukan sekadar minum teh, melainkan ritual yang dipenuhi dengan estetika, kesabaran, dan penghormatan terhadap alam serta kehidupan.
Dalam upacara ini, tuan rumah menyiapkan teh matcha dengan teknik khusus yang telah dipelajari selama bertahun-tahun. Para tamu mengikuti prosedur tertentu, termasuk cara duduk, cara memegang cangkir, hingga cara meminumnya dengan penuh penghormatan.
Upacara ini mengajarkan kesederhanaan, keseimbangan, dan keharmonisan dengan alam, menjadikannya salah satu tradisi Jepang yang paling dihormati.
6. Kintsugi – Seni Memperbaiki Keramik dengan Emas
Di banyak negara, ketika barang pecah, biasanya akan langsung dibuang. Namun, Jepang memiliki filosofi berbeda melalui seni kintsugi, yaitu memperbaiki barang pecah, seperti keramik, dengan bubuk emas atau perak.
Alih-alih menyembunyikan kerusakan, teknik ini justru menonjolkan retakan sebagai bagian dari keindahan sejarah benda tersebut. Kintsugi mengajarkan bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari keindahan hidup, dan sesuatu yang rusak masih bisa memiliki nilai yang lebih tinggi setelah diperbaiki.
7. Hikikomori – Fenomena Isolasi Sosial yang Mendalam
Salah satu fenomena sosial unik di Jepang adalah hikikomori, yaitu kondisi di mana seseorang menarik diri dari kehidupan sosial dan memilih untuk mengurung diri di dalam kamar selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Fenomena ini banyak terjadi di kalangan remaja dan dewasa muda yang merasa tekanan sosial terlalu besar, baik dalam dunia pendidikan maupun pekerjaan. Pemerintah Jepang bahkan memiliki program khusus untuk membantu para hikikomori agar bisa kembali ke kehidupan normal.
8. Bon Odori – Tarian Festival Obon untuk Menghormati Leluhur
Festival Obon adalah salah satu perayaan terpenting di Jepang yang bertujuan untuk menghormati roh leluhur. Salah satu bagian dari festival ini adalah Bon Odori, tarian tradisional yang dilakukan secara berkelompok di sekitar panggung musik yang disebut yagura.
Setiap daerah di Jepang memiliki gaya Bon Odori yang berbeda, tetapi semuanya melibatkan gerakan yang sederhana dan penuh makna. Tarian ini menciptakan suasana kebersamaan dan penghormatan terhadap para leluhur yang dipercaya kembali ke dunia untuk sementara waktu selama Obon berlangsung.
9. Hadaka Matsuri – Festival Pria Telanjang untuk Keberuntungan
Salah satu festival paling unik di Jepang adalah Hadaka Matsuri, atau festival pria telanjang. Dalam festival ini, ribuan pria hanya mengenakan kain cawat fundoshi dan berebut untuk mendapatkan jimat keberuntungan yang dilempar oleh seorang pendeta di kuil.
Festival ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan kepercayaan bahwa menyentuh benda suci dapat membawa keberuntungan bagi seseorang. Hadaka Matsuri yang paling terkenal diadakan di Kuil Saidai-ji, Okayama, setiap bulan Februari.
10. Daruma – Boneka Keberuntungan dengan Mata Kosong
Di Jepang, ada boneka tradisional bernama Daruma yang sering digunakan sebagai simbol keberuntungan dan tekad kuat. Ketika seseorang memiliki sebuah harapan atau tujuan, mereka akan menggambar satu mata pada boneka ini.
Setelah keinginan mereka terkabul, barulah mata satunya diisi, sebagai tanda bahwa impian telah tercapai. Tradisi ini mengajarkan tentang pentingnya ketekunan dan usaha dalam mencapai sesuatu.
Kesimpulan
Jepang adalah negara yang memiliki budaya yang kaya dan unik, dengan tradisi yang tetap bertahan hingga saat ini. Dari upacara keagamaan hingga kebiasaan sosial yang unik, setiap tradisi memiliki makna mendalam yang mencerminkan nilai-nilai masyarakat Jepang.
Jika suatu saat kamu berkunjung ke Jepang, jangan lupa untuk menyaksikan dan mungkin bahkan ikut mencoba beberapa tradisi ini. Siapa tahu, pengalaman tersebut akan memberikan perspektif baru tentang kehidupan dan budaya yang berbeda dari yang biasa kamu kenal!
0 Comments